3 Klub Besar Incar Bek Sayap Chelsea Emerson Palmieri

emerson palmieri

Juventus, Inter, dan Napoli memantau situasi bek kiri Chelsea, Emerson Palmieri di Stamford Bridge, demi merekrutnya pada bursa transfer musim panas ini.

Napoli sedang mempertimbangkan langkah untuk mengganti Mario Rui atau Faouzi Ghoulam dengan pemain asal Italia itu di bursa transfer berikutnya. Bahkan Ghoulam telah dikeluarkan dari skuat Liga Champions klub musim ini.

Emerson kurang mendapat kesempatan bermain sebelum kompetisi dihentikan karena wabah virus corona. Pemain berusia 25 tahun itu tidak masuk ke dalam skuat Frank Lampard dalam empat dari lima pertandingan terakhir mereka di Premier League.

Roberto Mancini ingin Emerson bermain di Liga Italia

Lampard bersikeras bahwa dia belum membuat keputusan tegas atas masa depan para pemainnya. Dan Emerson berharap meyakinkan klubnya bahwa masa depannya masih ada di London barat. Namun, manajer tim nasional Italia Roberto Mancini ingin Emerson untuk kembali ke Serie A di tengah kekhawatiran kurangnya kesempatan yang ia dapatkan.

“Alangkah baiknya jika Emerson Palmieri, yang belum banyak bermain untuk Chelsea, bisa datang dan bermain di Italia,” kata Mancini kepada Gazzetta dello Sport pada bulan Maret.

The Blues telah berusaha untuk memperkuat bek kiri mereka belakangan ini. Pemain Leicester City Ben Chilwell adalah target utama bagi klub itu, tetapi biaya transfernya bisa sangat mahal, setelah Manchester United harus mengeluarkan dana hingga 80 juta pounds untuk mendapatkan Harry Maguire musim panas lalu.

Alex Telles dari Porto saat ini tersedia dengan harga 35 juta pounds karena klausul rilisnya. Dan ia ada di radar The Blues. Sementara itu pemain pinjaman Getafe dari Barcelona Marc Cucurella juga menjadi incaran Chelsea.

Menariknya, Napoli juga memiliki minat pada Cucurella, yang bisa dikontrak oleh Getafe dari Barca dengan harga sekitar 23 juta pounds. Marcos Alonso juga menarik minat dari Inter pada Januari tetapi Chelsea memasang harga yang terlampau mahal.

Klub-klub sepak bola terus menghubungi agen-agen di tengah krisis Covid-19. Tetapi mereka tidak dapat membuat rencana konkret tanpa tanggal kompetisi yang masih belum pasti. Masalah kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung juga memiliki dampak ekonomi pada klub. Dan pada akhirnya akan berdampak pada masa depan pasar ketika akhirnya dibuka kembali.