Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tampil sebagai juara China Open 2019 menyusul kemenangan atas Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Pada laga final China Open 2019 di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Minggu (22/9), kedua pasangan bertanding hingga tiga gim. Kevin/Marcus memastikan diri sebagai juara dengan skor akhir 21-18, 17-21, 21-15.

Bagi Kevin/Marcus kemenangan ini melanjutkan dominasi atas seniornya itu. Kedua pasangan sudah berjumpa 11 kali dengan Kevin/Marcus memenangi sembilan pertemuan mereka, termasuk kedelapan berturut-turut.

Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan berduel ketat di dua gim pertama. Ganda-ganda putra berperingkat dua teratas dunia itu saling kejar sampai kedudukan seimbang 15-15, tapi Kevin/Marcus kemudian membuka jarak sebelum merebut gim pertama.

Skenario hampir sama terjadi di paruh pertama gim kedua. Akan tetapi, Hendra/Ahsan memperoleh momentum untuk mendominasi juniornya tersebut guna unggul 18-14, sebelum memastikan laga berlanjut ke gim penentuan.

Kevin/Marcus memaksa Hendra/Ahsan terus dalam tekanan di gim ketiga. Mereka sepenuhnya menguasai permainan sebelum menyudahi perlawanan Hendra/Ahsan dalam tempo 42 menit.

Hasil ini sekaligus menandai satu-satunya gelar juara yang diperoleh Indonesia di China Open 2019. Pasalnya Anthony Sinisuka Ginting mesti puas dengan titel runner-up setelah dikalahkan unggulan teratas Kento Momota, di pertandingan sebelumnya.

Baca Juga – China Open 2019: Indonesia Pastikan Satu Tiket Final

Anthony kalah dalam duel alot tiga gim 21-19, 17-21, 19-21.

Kekalahan itu membuat Anthony Sinisuka Ginting gagal mempertahankan gelarnya. Pemain ranking sembilan dunia itu memang bergelar juara bertahan di turnamen level Super 1.000 tersebut.

Pertandingan ini merupakan ulangan final China Open 2018. Pada final tahun lalu, Kento Momota dipaksa mengakui kemenangan Anthony.

Laga dibuka dengan keberhasilan Momota meraih tiga angka beruntun, tapi langsung dibalas oleh Anthony dengan tiga poin juga. Setelah itu, pertandingan berjalan ketat, dengan margin rapat.

Gim kedua dan ketiga menjadi sulit bagi Anthony. Dia terus tertekan oleh serangan bertubi-tubi Kento Momota. Pertandingan akhirnya dimenangi pebulu tangkis Jepang itu dengan skor tipis 21-19.