Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) sudah menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan E-Sports. Gim dengan genre team based first person shooter itu terus berkembang setelah dirilis pada 2012. Gim keluaran Valve itu juga tetap populer meskipun dapat dikatakan hanya merupakan perkembangan dari gim CS lainnya.

Counter Strike: Global Offensive masih memiliki minat tinggi untuk aspek E-Sports. Terdapat berbagai turnamen yang diikuti oleh berbagai pemain dan tim profesional di seluruh dunia setiap tahunnya. Keadaan ini diiringi dengan adanya berbagai kontrak komersial yang disepakati pemain secara pribadi maupun sebagai bagian dari tim tertentu.

Perkembangan ini juga mendorong adanya berbagai perusahaan yang berkaitan dengan gim untuk mengadakan turnamen. Kesempatan untuk mengadakan turnamen dan mendapatkan sorotan memang sangat penting untuk mengembangkan produk memanfaatkan gim yang masih terus populer hingga saat ini. Sektor kompetitif gim ini terus berkembang.

IEM Katowice 2020 mendapatkan sorotan tinggi karena diadakan tanpa penonton. Turnamen ini diadakan di Spodek Arena, Polandia. Rangkaian pertandingan diadakan tanpa penonton sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona di negara tersebut. Meskipun diadakan tanpa penonton, turnamen berlangsung tanpa hambatan yang signifikan.

Turnamen ini diikuti oleh 16 tim yang datang sebagai undangan, dari tahap kualifikasi, atau lolos dari turnamen IEM lainnya. Pertandingan final diadakan pada Senin (2/3) dini hari WIB. Natus Vincere berhadapan dengan G2 ESports dalam laga final yang mendapatkan sorotan tinggi. Pertandingan final diadakan dengan format tim terbaik dari lima pertandingan.

Seperti dilansir dari Dexerto, Natus Vincere (Na’Vi) mendapatkan telak atas G2. Na’Vi meraih kemenangan dalam tiga pertandingan yang diadakan. Keunggulan 3-0 atas G2 membuat Na’Vi dipastikan keluar sebagai juara dan berhak membawa pulang hadiah senilai 250 ribu dolar Amerika Serikat. Sedangkan G2 mendapatkan hadiah sebesar 100 ribu dolar Amerika Serikat.