Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, tidak merasakan tekanan ekstra untuk mengantarkan The Reds meraih gelar pertama pada Piala Dunia Antarklub FIFA 2019.

Selaku juara Liga Champions musim lalu, Liverpool berhak mewakili Eropa pada turnamen yang bakal digelar di Doha, Qatar, pada 11-21 Desember mendatang.

Status unggulan yang diemban Liverpool tentu bisa menjadi beban. Apalagi, The Reds pernah kalah dari Sao Paulo di babak final pada edisi 2005.

“Saya tidak memikirkan hal itu (gelar juara) . Saya bukan seseorang yang harus menjadi yang pertama mendarat di bulan atau yang pertama memenangkan Piala Dunia Antarklub bersama Liverpool,” ucap Klopp seperti dilansir dari situs resmi FIFA, Senin (11/11).

“Sejauh ini, saya tidak merasakan tekanan. Saya melihatnya sebagai peluang mutlak,” tutur pelatih yang identik dengan topi itu.

Baca Juga: Berulah dan Dicoret dari Timnas Inggris, Raheem Sterling Buka Suara

“Bagian yang menarik dan sulit adalah bahwa kami akan bermain melawan tim-tim dari benua lain, yang tidak sering terjadi. Itu pasti akan sulit,” tambahnya.

Sebagai jawara Eropa, The Reds akan langsung tampil di semifinal pada 18 Desember waktu setempat dengan calon lawan Al Sadd (Qatar), Hienghene Sport (Kaledonia Baru), atau Monterrey (Meksiko).

Meski begitu, jadwal babak perempat final Piala Liga melawan Aston Villa dua hari sebelumnya, membuat Klopp harus membagi dua tim secara terpisah.

Adapun Liverpool bakal melakoni total 12 pertandingan di empat kompetisi pada rentang 23 November 2019-2 Januari 2020.

Tercatat, Liverpool akan melakoni delapan pertandingan pada Desember 2019, yakni di Premier League, Liga Champions, Piala Liga Inggris, dan Piala Dunia Antarklub.

Situasi tersebut membuat Klopp harus bijak memutuskan kompetisi yang menjadi prioritas The Reds. Sebab, dengan jadwal yang cukup padat, pemain Liverpool terancam dihantam cedera.