Juventus: Maurizio Sarri Kesal Setelah Imbang vs Sassuolo

Juventus: Maurizio Sarri Kesal Setelah Imbang vs Sassuolo
TURIN, ITALY - DECEMBER 01: Head Coach of Juventus Maurizio Sarri gestures during the Serie A match between Juventus and US Sassuolo at on December 1, 2019 in Turin, Italy. (Photo by Pier Marco Tacca Getty Images)

Juventus kehilangan posisi puncak klasemen sementara Serie A 2019/20. Mereka mendapatkan hasil imbang kontra Sassuolo. Laga di Allianz Stadium pada Minggu (1/12) berakhir dengan skor imbang 2-2. Gol dari Leonardo Bonucci dan penalti Cristiano Ronaldo dibalas tim tamu oleh Jeremie Boga dan Francesco Caputo.

Juventus kembali menunjukkan performa yang inkonsisten. Pada pertandingan dengan Sassuolo mereka unggul terlebih dahulu lewat Leonardo Bonucci. Namun kesalahan dari Matthijs de Ligt dan Gianluigi Buffon membuat Jeremie Boga dapat menyamakan kedudukan. Tim tuan rumah juga sempat tertinggal lewat gol Francesco Caputo pada menit ke-47.

Cristiano Ronaldo kemudian menyamakan kedudukan dari titik putih pada menit ke-68. Pertandingan ini bukan menjadi yang pertama musim ini ketika La Vecchia Signora tidak tampil memuaskan. Skema permainan yang mereka gunakan musim ini seharusnya meningkat dibandingkan dengan apa yang mereka rasakan dengan Massimiliano Allegri lima musim sebelumnya.

Kegagalan meraih poin maksimal membuat Juve gagal bertahan di puncak klasemen sementara Serie A. Inter Milan yang tampil setelahnya mampu menang dengan skor 2-1 atas SPAL di San Siro. Hasil tersebut membuat Nerazzurri merebut posisi puncak. Tim asuhan Antonio Conte itu unggul satu poin setelah tertinggal dengan jumlah poin yang sama.

Terkait kegagalan meraih kemenangan, Maurizio Sarri selaku pelatih utama Juve merasa kesal. Pelatih asal Italia itu menganggap bahwa timnya tidak memanfaatkan kecerdasan yang mereka miliki secara maksimal. Sarri mengatakan hal tersebut setelah para pemainnya beberapa kali melakukan kesalahan yang berada di luar karakteristik raksasa sepak bola Italia itu.

“Ini bukan merupakan pertandingan yang buruk, walau pada babak pertama kami melakukan beberapa kesalahan, dibuat tertarik ke sisi yang terlalu lebar dan memberi ruang yang terlalu besar ketika kehilangan bola. Tempo permainan juga terlalu lambat, pergerakan di lini tengah tidak sesuai rencana. Saya rasa hal ini terjadi karena kami baru melewati dua pertandingan besar yang membutuhkan energi tinggi.”

“Kami kehilangan bola dengan terlalu mudah dan melakukan beberapa kesalahan yang bodoh, kebobolan karena pemain yang mundur terlalu lambat untuk menjalankan tugasnya,” ujar Maurizio Sarri dalam konferensi pers yang dikutip dari Daily Mail.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.