
Pertarungan yang mempertemukan Liverpool vs Leicester City berlangsung dengan sengit. The Reds yang baru saja bermain di ajang Liga Champions pada tengah pekan kemarin terlihat tampil tak terlalu prima. Sementara itu, Leicester City datang dengan kekuatan penuh untuk mencuri tiga poin di Anfield Stadium.
Dalam duel Premier League pekan kedelapan antara Liverpool vs Leicester, tim tuan rumah berhasil meraih kemenangan lewat gol telat yang terjadi di detik-detik akhir tambahan waktu babak kedua. James Milner yang dipercaya sebagai algojo penalti berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik.
Setelah pengadil lapangan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan babak kedua, keributan pun terjadi yang melibatkan Andrew Robertson dan Ayoze Perez.
Keduanya terlihat saling mendorong, bahkan pemain Leicester, Perez terlihat sangat terpancing emosinya hingga harus ditenangkan oleh rekan-rekan setimnya.
Liverpool win their 17th PL game in a row with a last-minute penalty
But Ayoze Perez was not happy at full-time! pic.twitter.com/8Taev1YP91
— Football Daily (@footballdaily) October 5, 2019
Usai laga, manager Leicester City, Brendan Rodgers menjelaskan apa yang telah terjadi sebenarnya dengan keributan di antara Robertson dengan Perez. Ia mengatakan bahwa anak asuhnya merasa terpancing emosinya akibat diprovokasi oleh Robertson.
“Menurut para pemain, saat peluit akhir ditiup, Andy Robertson melakukan selebrasi dengan mendorongnya (Ayoze Perez),” jelas Rodgers seperti dikutip dari Metro UK.
“Perez mungkin tidak menduga hal itu. Dia jelas kesal dan itu menyebabkan sedikit huru-hara. Tapi sebenarnya tidak ada apa-apa,” lanjutnya.
Terkait hasil pertandingan, Rodgers menilai bahwa Leicester City sebenarnya layak mendapatkan hasil yang lebih baik di laga tersebut. Ia juga menilai kalau kekalahan timnya dinaungi ketidaberuntungan.
“Tanpa keberuntungan, kami tak akan bisa memenangi sejumlah pertandingan. Namun selama 90 menit, kami sebenarnya pantas meraih tiga poin,” pungkasnya.
Leave a Reply