E-SPORTS

Server Privat Bukan Menjadi Solusi Bagi Tim League of Legends di Amerika Utara

Kegagalan yang diperoleh tiga tim wakil Amerika Serikat dalam turnamen Worlds 2019 merupakan salah satu momen besar dalam turnamen E-Sports tersebut. Walau mengirimkan tiga wakil, tidak ada satupun tim dari wilayah tersebut yang dapat lolos dari fase grup ke babak perempat final.

League of Legends (LoL) Worlds 2019 memiliki tiga tim dari wilayah Amerika Utara, yang terdiri dari Cloud9, Clutch Gaming, dan Team Liquid. Team Liquid bahkan hanya dapat berpartisipasi hingga akhir bagian pertama fase grup, sedangkan Cloud9 dan Clutch Gaming lolos ke fase grup kedua, namun tidak dapat melanjutkan perjalanan ke babak perempat final.

Kegagalan dari ketiga tim tersebut mengundang pembicaraan mengenai potensi solusi dari permasalahan wilayah tersebut, dan apa yang dapat dilakukan untuk berkembang. Salah satu wacana yang dibicarakan adalah untuk mengadakan rangkaian pertandingan khusus untuk pemain-pemain profesional sebagai upaya untuk mempersiapkan tim yang akan bertanding dalam turnamen.

Namun, mantan pemain profesional League of Legends, Hai Du Lam, menganggap bahwa wacana itu tidak masuk akal. Adanya turnamen khusus seperti itu dianggapnya akan membuat kesulitan bagi pemain-pemain yang baru menuju tahap profesional, dan juga memberikan hambatan bagi tim yang belum memiliki sepuluh pemain dengan kontrak permanen.

“Saya senang dengan adanya kemungkinan untuk menjalani pertandingan dengan klien khusus turnamen, tetapi juga merasa khawatir. Beberapa tim profesional tidak akan dapat berpartisipasi karena belum memiliki sepuluh pemain (masih banyak keuntungan untuk tim-tim unggulan), pertandingan-pertandingan solo akan semakin menurun kualitasnya, pemain-pemain baru yang berbakat dapat semakin tertinggal. Keadaan ini dapat mengkhawatirkan dalam jangka panjang,” ucap Hai Du Lam dalam pernyataan yang dikutip dari Dot Esports.

Kurangnya pemanfaatan pertandingan-pertandingan solo memang menjadi salah satu masalah dalam wilayah Amerika Utara. Pemain-pemain profesional yang tampil dalam pertandingan-pertandingan tersebut kerap kali dianggap tidak tampil secara serius, dibandingkan dengan wilayah Eropa dan Asia.

Keadaan ini menyebabkan penyebaran kualitas yang tidak merata di dalam wilayah tersebut, yang kemudian diikuti dengan sulitnya tim-tim yang ada untuk berkembang ketika mempersiapkan diri untuk menghadapi rangkaian turnamen.

BOLA83

Recent Posts

Permainan Keras, Batanghari Ungguli Merangin 2-0 Di Babak Pertama Sepakbola Porprov Jambi XXIII

Pertandingan kedua cabor sepakbola Porprov Jambi XXII hari Kamis (6/7/2023) di Stadion Tri Lomba Juang…

10 bulan ago

Akhirnya Ada Pemain Timnas Indonesia yang Main di 5 Liga Top Eropa, Kasta Sandy Walsh Lebih Tinggi dari Kylian Mbappe!

AKHIRNYA ada pemain Timnas Indonesia yang main di 5 liga top Eropa. Sosok yang dimaksud…

10 bulan ago

Andre Onana Laris Manis, Inter Pasang Dana Yang Tinggi

Anda dilaporkan bahwa Inter Milan tidak keberatan melepas kiper andalannya, Andre Onana. Namun, klub yang…

10 bulan ago

KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023

Bos Red Bull KTM, Francesco Guidotti tidak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya selesainya meraih output tidak…

10 bulan ago

Nasib Pembalap Nakagami Bertahan di Kelas Premier MotoGP

Takaaki Nakagami akan menghadapi tantangan besar pada musim 2022. Pembalap LCR Honda ini harus mencetak…

10 bulan ago

Pemain Kunci di Skuad Inggris Piala Dunia 2022

Pada artikel kali ini, kita akan melihat tentang pemain kunci di skuad Inggris Piala Dunia…

2 tahun ago