Bencana kabut asap yang beberapa waktu ini melanda beberapa wilayah di tanah air ternyata merembet hingga ke negara tetangga. Hal ini ternyata mempengaruhi persiapan pelaksanaan F1 GP Singapura 2019 yang sedianya akan dihelat pada akhir pekan ini, 20-22 September.
Sekalipun rangkaian balapan dipastikan akan tetap digelar, namun panitia menyiapkan beberapa strategi untuk menanggulangi dampak kabut asap di Singapura.
Menurut laporan National Environment Agency (NEA), kondisi udara di Singapura sedang ada dalam taraf mengkhawatirkan.
Juru bicara panitia F1 GP Singapura juga telah mempersiapkan strategi khusus untuk menanggulangi masalah regional ini.
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah menyediakan informasi terbaru mengenai kualitas udara Singapura, baik di laman resmi, aplikasi mobile, maupun papan iklan.
Mereka juga akan menyediakan pos kesehatan yang akan berjaga di lokasi balapan.
Pos kesehatan ini juga akan menyediakan masker jenis N95 yang dapat dibeli dengan harga normal jika sewaktu-waktu kualitas udara mencapai titik mengkhawatirkan.
“Situasi udara dapat berubah-ubah, bahkan dalam hitungan jam. Maka, tidak memungkinkan untuk memprediksi angka PSI (Indeks Standar Polutan) saat balapan nanti,” ucap juru bicara F1 GP Singapura.
“Kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah dan badan yang terkait untuk memberi informasi terbaru,” tambahnya.
Pertandingan kedua cabor sepakbola Porprov Jambi XXII hari Kamis (6/7/2023) di Stadion Tri Lomba Juang…
AKHIRNYA ada pemain Timnas Indonesia yang main di 5 liga top Eropa. Sosok yang dimaksud…
Anda dilaporkan bahwa Inter Milan tidak keberatan melepas kiper andalannya, Andre Onana. Namun, klub yang…
Bos Red Bull KTM, Francesco Guidotti tidak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya selesainya meraih output tidak…
Takaaki Nakagami akan menghadapi tantangan besar pada musim 2022. Pembalap LCR Honda ini harus mencetak…
Pada artikel kali ini, kita akan melihat tentang pemain kunci di skuad Inggris Piala Dunia…