Jurgen Klopp Pernah Tolak Manchester United dan Real Madrid

Jurgen Klopp
LIVERPOOL, ENGLAND - OCTOBER 05: Jurgen Klopp the head coach / manager of Liverpool celebrates at full time during the Premier League match between Liverpool FC and Leicester City at Anfield on October 5, 2019 in Liverpool, United Kingdom. (Photo by Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images)

Jurgen Klopp sudah sering dianggap sebagai salah satu manajer terbaik dalam dunia sepak bola dalam beberapa tahun terakhir. Kinerja manajer asal Jerman itu dengan Borussia Dortmund dan Liverpool membuatnya mendapatkan pandangan positif dari berbagai pihak yang merasakan pengaruh dari kehadirannya.

Jurgen Klopp juga dapat dikatakan sebagai salah satu manajer paling berpengaruh di Liverpool dalam era Premier League. Klopp berhasil membawa tim tersebut ke dalam keadaan yang stabil di posisi empat besar, dan finis di peringkat kedua musim lalu. Liverpool juga menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya sejak musim 2004/05, setelah mencapai babak final untuk kedua kalinya secara beruntun.

Klopp datang ke Anfield pada pertengahan musim 2015/16 menggantikan Brendan Rodgers, dan berhasil memberikan dampak yang positif terhadap tim tersebut sepanjang empat tahun kariernya. Namun Klopp dapat mengalami nasib yang berbeda apabila tidak mendapatkan tawaran dari The Reds, dengan adanya potensi bergabung dengan klub besar lain.

Legenda Liverpool, Robbie Fowler, mengungkapkan bahwa Klopp pernah menolak tawaran dari Manchester United dan Real Madrid setelah meninggalkan Borussia Dortmund pada akhir musim 2014/15. Klopp menolak kemungkinan melatih kedua klub itu karena ingin menjalani karier di klub yang memiliki keseimbangan prioritas untuk mendapatkan kesuksesan di dalam dan luar lapangan.

“Saya pernah mewawancarai Jurgen Klopp beberapa tahun lalu dan ia mengatakan kepada saya bahwa ia menolak tawaran dari dua klub yang memiliki kekayaan luar biasa setelah meninggalkan Borussia Dortmund, salah satunya Manchester United, dan yang berikutnya kemungkinan besar adalah Real Madrid. Klopp menolak tawaran itu karena fokus yang terlalu tinggi terhadap sektor komersial.”

“Klopp mengatakan bahwa ia senang dengan Liverpool karena adanya keseimbangan antara pengeluaran untuk mendapatkan kesuksesan dan kedekatan dengan identitas pendukung. Klopp juga merasa yakin bahwa ia dapat membuat Anfield kembali menjadi stadion yang ditakuti oleh lawan yang mereka hadapi,” ungkap Robbie Fowler seperti dikutip dari Goal.

Fowler juga memberikan pujian kepada Klopp, yang dianggapnya memahami karakteristik dari Liverpool dan para pendukungnya. Hal itu membuatnya dapat membangun hubungan tidak hanya dengan pendukung klub tersebut, tetapi juga dengan seluruh pemainnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.