Thomas Kopankiewicz lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari Jerman dan Tiongkok, dan baru datang ke Singapura saat ia berusia empat tahun. Kopankiewicz tidak memiliki kenangan yang jelas tentang masa kecilnya di Eropa dan Tiongkok, dan memiliki komitmen yang tinggi dengan Singapura setelah tumbuh di negara tersebut. Blysk berkembang sebagai seorang atlet E-Sports sejak dini, dengan pengalamannya bermain dalam kompetisi lokal, dan memiliki berbagai pengalaman tidak hanya dengan permainan yang ditekuninya, tetapi juga pengalaman menghindari kejaran guru di sekolahnya yang tidak ingin murid-murid mereka menghabiskan terlalu banyak waktu dengan permainan di PC.
Kopankiewicz juga harus berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa ia dapat menjadi atlet E-Sports setelah lulus di tingkat sekolah dan lulus kuliah di jurusan politeknik Temasek. Kopankiewicz juga sempat pensiun dari dunia kompetisi E-Sports karena harus menjalani kewajiban di Singapura untuk berpartisipasi dalam pelatihan militer. Setelah kembali, munculnya tim Resurgence di Singapura memberikan kesempatan bagi Kopankiewicz untuk meningkatkan kemampuannya dan mewakili Singapura dalam turnamen Starcraft II, yang menjadi salah satu kategori untuk medali E-Sports di SEA Games 2019 yang akan diadakan di Filipina.
“Jelang akhir tahun 2018, saya melihat perkembangan Resurgence yang membuat mereka mulai dikenal. Saya tidak memiliki masalah untuk tampil sendiri, tetapi saya juga paham bahwa saya ingin mewakili tim dengan reputasi yang besar dari Singapura. Sebelum adanya pengumuman terkait SEA Games, saya hanya menganggap perjalanan saya saat ini sebagai hobi, bukan untuk memberikan komitmen profesional. Tetapi SEA Games berbeda karena saya ingin memiliki pengalaman di dalam industri ini agar dapat menjadi konsultan di masa depan.”
“Apabila saya dapat meraih medali emas, ketika saya meraih medali emas, saya dapat mengatakan kepada orang-orang yang memiliki impian serupa, ini adalah cara yang tepat untuk berlatih, menganalisis permainan, bermain secara sehat. Saya ingin menjadi sosok seperti itu di dalam industri, dan SEA Games menjadi kesempatan yang luar biasa,” ujar Thomas Kopankiewicz dalam wawancara kepada Channel News Asia.
Selain Starcraft II, kompetisi E-Sports di SEA Games 2019 juga akan mempertandingkan gim lain seperti Arena of Valor (AoV), Dota 2, Tekken 7, Hearthstone, dan Mobile Legends: Bang Bang.
Pertandingan kedua cabor sepakbola Porprov Jambi XXII hari Kamis (6/7/2023) di Stadion Tri Lomba Juang…
AKHIRNYA ada pemain Timnas Indonesia yang main di 5 liga top Eropa. Sosok yang dimaksud…
Anda dilaporkan bahwa Inter Milan tidak keberatan melepas kiper andalannya, Andre Onana. Namun, klub yang…
Bos Red Bull KTM, Francesco Guidotti tidak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya selesainya meraih output tidak…
Takaaki Nakagami akan menghadapi tantangan besar pada musim 2022. Pembalap LCR Honda ini harus mencetak…
Pada artikel kali ini, kita akan melihat tentang pemain kunci di skuad Inggris Piala Dunia…